Sinar -X atau X-ray apa sih sebenarnya?? yuk kita simak :D
Sinar-X dikenal luas dalam dunia kedokteran sebagai sinar
Rontgen. Dipakai untuk memeriksa organ bagian dalam tubuh. Tulang yang retak di
bagian dalam tubuh dapat terlihat menggunakan sinar-X ini. Sinar-X berada pada
rentang frekuensi 300 juta GHz (10 pangkat 17) dan 50 miliar GHz (10 pangkat
19). Sinar-X ditemukan pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman yaitu Wilhelm C. Roentgen pada tanggal 8 November
1895.
Pada saat Roentgen menyalakan sumber listrik tabung untuk
penelitian sinar katoda, beliau mendapatkan bahwa ada sejenis cahaya berpendar
pada layar yang terbuat dari barium platino cyanida yang kebetulan berada di
dekatnya. Jika sumber listrik dipadamkan, maka cahaya pendar pun hilang.
Roentgen segera menyadari bahwa sejenis sinar yang tidak kelihatan telah muncul
dari dalam tabung sinar katoda. Karena sebelumnya tidak pernah dikenal, maka
sinar ini diberi nama sinar-X. Namun untuk menghargai jasa beliau dalam
penemuan ini maka seringkali sinar-X itu dinamai juga sinar Roentgen. Kita
menyebutnya sinar Ronsen
Nyala hijau
yang terlihat oleh Crookes dan Roentgen akhirnya diketahui bahwa sinar tersebut
tak lain adalah gelombang cahaya yang dipancarkan oleh dinding kaca pada tabung
sewaktu elektron menabrak dinding itu, sebagai akibat terjadinya pelucutan
listrik melalui gas yang masih tersisa di dalam tabung. Pada saat yang
bersamaan elektron itu merangsang atom pada kaca untuk mengeluarkan gelombang
elektromagnetik yang panjang gelombangnya sangat pendek dalam bentuk sinar-X.
Sejak saat itu para ahli fisika telah mengetahui bahwa sinar-X dapat dihasilkan
bila elektron dengan kecepatan yang sangat tinggi menabrak atom.
Tergiur oleh
penemuannya yang tidak sengaja itu, Roentgen memusatkan perhatiannya pada
penyelidikan sinar-X. Dari penyelidikan itu beliau mendapatkan bahwa sinar-X
dapat memendarkan berbagai jenis bahan kimia. Sinar-X juga dapat menembus
berbagai materi yang tidak dapat ditembus oleh sinar tampak biasa yang sudah
dikenal pada saat itu. Di samping itu, Roentgen juga bisa melihat bayangan
tulang tangannya pada layar yang berpendar dengan cara menempatkan tangannya di
antara tabung sinar katoda dan layar. Dari hasil penyelidikan berikutnya
diketahui bahwa sinar-X ini merambat menempuh perjalanan lurus dan tidak
dibelokkan baik oleh medan listrik maupun medan magnet.
Atas jasa-jasa Roentgen
dalam menemukan dan mempelajari sinar-X ini, maka pada tahun 1901 beliau
dianugerahi Hadiah Nobel Bidang Fisika yang untuk pertama kalinya diberikan
dalam bidang ini. Penemuan Sinar-X ternyata mampu mengantarkan ke arah
terjadinya perubahan mendasar dalam bidang kedokteran. Dalam kegiatan medik,
Sinar-X dapat dimanfaatkan untuk diagnosa maupun terapi. Dengan penemuan sinar-X
ini, informasi mengenai tubuh manusia menjadi mudah diperoleh tanpa perlu
melakukan operasi bedah.