Marker
sesuatu yang kecil tapi sangatlah penting. Penggunaan marker inilah yang biasa
membuat teman-teman saya gagal dalam ujian praktek, ujian kompetensi, maupun
kmprehensif (malah curhat). Karena hal itulah saya merasa perlu mencantumkan
penggunaan marker. Semoga dapat memberi pengetahuan yang lebih.
Dalam roses pemeriksaan setiap radiografer harus
menyertakan sebuah marker yang sesuai dan secara jelas mengidentifikasikan
bagian tubuh pasien, sisi kanan (R) atau kiri (L) tubuh pasien tersebut. Dalam
radiogaraf wajib menyertakan marker secara benar sebagai penanda bagian tubuh
pasien. Seorang radiografer dan dokter harus melihat marker-marker tersebut
untuk menentukan ekstremitas ataupun bagian tubuh yang benar. Marker sendiri biasanya
terbuat dari timah dan ditempatkan langsung pada kaset. Marker akan terlihat
opak (putih) pada gambaran radiograf bersama dengan bagian tubuh yang diperiksa.
Pemberian marker tidak boleh tulis tangan "R" atau "L" di
radiograf setelah pengolahan. Akan tetapi ada pengecualian penggunaan marker
untuk proyeksi tertentu yang dilakukan selama prosedur pembedahan. Sering kali,
suatu radiograf yang tidak mengandung marker yang mengarah akurat atau
identifikasi pasien harus diulang kembali. Hal ini akan merugikan pasien karena
akan menambah dosis radiasi yang akan diserap tubuh. Oleh karena itu seorang
radiografer harus benar-benar menghindari kesalahan pembuatan radiograf, salah
satunya penggunaan marker.
Di bawah ini
adalah dasar penggunaan marker dalam radiografi meliputi:
- Sebuah marker tidak boleh mengaburkan anatomi tubuh
yang diperiksa
- Sebuah marker tidak boleh ditempatkan di atas informasi
identfication pasien
- Sebuah marker harus selalu ditempatkan di tepi perbatasan
colllimation
- Sebuah marker harus selalu ditempatkan di luar dari
setiap timbal atau daerah yang tertutupi timbal
Diatas merupakan dasar aturan penggunaan marker pada
radiograf yang harus benar-benar diperhatikan. Akan tetapi selain aturan dasar
tersebut radiografer harus memperhatikan beberapa aturan khusus.
Berikut ini adalah aturan khusus yang juga harus
diperhatikan oleh radiografer:
- Untuk proyeksi AP dan PA yang
mencakup baik sisi R dan L tubuh (kepala, vertebra, thorax, abdomen, dan pelvis),
biasanya digunakan marker R.
- Untuk proyeksi lateral kepala dan
badan (kepala, vertebra, thorax, abdomen, dan pelvis), selalu menandai sisi
paling dekat ke kaset. Sebagai contoh, jika sisi kiri adalah bagian terdekat
maka menggunakan marker L. Marker biasanya ditempatkan pada anterior anatomi.
- Untuk proyeksi oblique yang mencakup
kedua sisi R dan L tubuh (vertebra, thorax, dan abdomen) sisi bawah, atau
terdekat dengan kaset adalah daerah ditandai. Misalnya, untuk posisi Right
Posterior Oblique (RPO), maka digunakan marker R.
- Untuk proyeksi ekstremitas, gunakan marker
yang sesuai ekstremitas yang di periksa L atau R. Marker harus ditempatkan
dalam tepi daerah kolomasi.
- Untuk proyeksi ekstremitas yang
dilakukan dengan dua gambar pada satu kaset, maka hanya satu dari gambaran
radiograf yang terproyeksi yang diberi marker.
- Untuk proyeksi ekstremitas dimana
kedua objek baik R atau L diproyeksikan salah satu sisi demi sisi pada satu kaset.
(Misalnya, R dan L, AP lutut), maka salah satu baik R atau marker L harus digunakan
sesuai objek untuk secara jelas mengidentifikasi kedua belah pihak.
- Untuk proyeksi AP thorax, PA, atau
Oblique, marker ditempatkan pada sudut luar atas sehingga anatomi toraks tidak
dikaburkan.
- Untuk proyeksi decubitus dari thorax
dan abdomen, R atau marker L harus selalu ditempatkan pada sisi atas
(berlawanan sisi berbaring) dan jauh dari anatomi yang diperiksa.
CATATAN:
ü Tidak peduli yang dilakukan
proyeksi, dan tidak peduli apa posisi pasien dalam, jika marker R digunakan
harus ditempatkan di sisi "kanan" dari tubuh pasien. Jika marker L
digunakan adalah harus ditempatkan pada sisi "kiri" dari tubuh
pasien.
ü Untuk proyeksi PA maka marker
ditempatkan pada posisi PA.
ü Untuk marker R selalu menghadap ke
sisi dalam dari kaset, sedangkan marker L selalu menghadap lur sisi dari kaset