Karsinoma Nasofaring (KNF) adalah salah satu jenis keganasan yang sering ditemukan di Indonesia, Karsinoma ini berada pada urutan ke 3 setelah Ca. Cervix dan Ca. Mamae salah satu metode pengobatan untuk Ca. Nasofaring ini adalah dengan Radiasi (Radioterapi) Bisa menggunakan Metode Teleterapi (Radiasi Interna) atau Brachiterapi (Radiasi Eksterna).
Kali ini kita belajar tentang prosedur Radioterapi pada Ca. Nasofaring dengan metode teleterapi. Langsung saja simak terus ya :D
Persiapan Pra Radioterapi
Sebisa mungkin Keadaan umum penderita diperbaiki (semaksimal mungkin) tapi tetap ingat bahwa kita berpacu dengan waktu agar keadaan tumor tidak lebih meluas. selain itu dilakukan pemeriksaan gigi dan mulut (dengan memperbaiki higiene mulut dan menghilangkan infeksi).
Pesawat yang digunakan adalah pesawat teleterapi Cobalt 60.
Alat bantunya ada Masker, Bantalan kepala, dan Blok Pb.
Penentuan Lapangan Radiasi
Tindakan ini adalah salah satu langkah terpenting untuk menjamin berhasilnya radioterapi ini. Lapangan Radiasi meliputi daerah tumor primer dan sekitarnya (yang berpotensi metastase) serta kelenjar regional (kelenjar leher dan kelenjar supraklavikula) dari lateral dan anterior. Penentuan Lapangan ini dilakukan di dalam ruangan Simulator.
Batas-batas Lapangan
-Lapangan 1 dan 2 (lateral kanan dan kiri)
- batas atas harus meliputi basis cranii yang berarti sella tursica masuk lapangan radiasi.
- batas anterior di belakang bola mata dan di depan koana.
- batas posterior di belakang MAE (meatus acustikus eksterna)
- batas bawah pada tepi atas cartilago thyroid
- blok pada daerah orbita, mukosa mulut dan medulla spinalis.
-Lapangan 3 (Supraclavicula anterior)
- lapangan ini untuk memberi radiasi pada kelenjar supraclavicula serta laher bagian bawah.
- batas atas berimpit dengan batas bawah lapangan lateral (lapangan untuk tumor primer)
- blok pada daerah spinal chord, larings, dan infra klavicular.
Dosis
Dosis yang diberikan sampai 60-66 Gy untuk tumor primer maupun kelenjar dengan dosis perfraksi adalah 2 Gy yang diberikan 5 kali dalam seminggu. Bila ada pembesaran kelenjar maka dosis radiasi bisa sampai 60 Gy, tapi untuk kasus tanpa pembesaran kelenjar, maka radiasi efektif cukup 40 Gy.\
Pengecilan Lapangan
Untuk tumor yang terbatas pada Nasopharing dan tidak ada pembesaran kelenjar leher (N0), maka setelah 40 Gy batas-batas lapangan diubah sehingga batas atas lebih rendah dari basis cranii (sella tursica di luar lapangan)
- Batas anterior tidak diubah
- Batas Posterior di depan medulla spinalis.
- Batas bawah setinggi angulus mandibula.