----Bagaimana kabar teman-teman semua?? masih semangat untuk belajar kah?? kali ini bersama bocah
radiography kita akan membahas tentang Anatomi dan Fisiologi organ reproduksi
wanita. Ayo simak terus ya.. :p
----------------------------------------------------
Organ reproduksi wanita
dibagi menjadi dua yaitu bagian eksterna (bagian luar) dan interna (bagian
dalam), untuk lebih jelasnya baca lebih lanjut.
Organ Genetalia Eksterna
Wanita
a. Mons Veneris
Mons
Veneris merupakan bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi
bagian depan simpisis pubis, dan setelah masa pubertas kulit mons veneris akan
di tumbuhi oleh rambut.
b.
Labia Mayora
Labia
mayora berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan
berjalan ke bawah dan belakang. Yaitu dua lipatan kulit yang tebal membentuk
sisi vulvadan terdiri dari kulit, lemak, pembuluh darah, jaringan otot polos
dan syaraf. Labia mayora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakangdan
merupakan batas depan dari perinium, yang disebut commisura posterior (frenulum),
dan panjangnya kira-kira 7, 5 cm.
Labia Mayora terdiri daridua permukaan :
1.
Bagian luar, menyerupai
kulit biasa dan ditumbuhi rambut.
2.
Bagian dalam menyerupai
selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea.
c.
Labia Minora
Labia
minora merupakan lipatan sebelah medial dari labia mayora dan merupakan lipatan kecil dari kulit diantara bagian superior labia mayora.
Sedangkan labianya mengandung jaringan erektil. Kedua lipatan tersebut bertemu
dan membentuk superior sebagai preputium klitoridis pada bagian superior dan
inferior sebagai klitoridis pada bagian inferior
d.
Klitoris
Klitoris
merupakan sebuah jaringan erektil kecil, banyak mengandung urat-urat syaraf
sensoris yang dibentuk oleh suatu ligamentum yang bersifat menahan ke depan
simpisis pubis dan pembuluh darah. Panjangnya kurang lebih 5 cm. klitoris
identik dengan penis tetepi ukurannya lebih kecil dan tak ada hubungannya
dengan uretra.
e.
Hymen (selaput Dara)
Hymen
adalah diafragma dari membrane yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus
vagina, di tengahnya terdapat lubang dan melalui lubang tersebut kotoran
menstruasi dapat mengalir keluar. Biasanya hymen berlubang sebesar jari,
letaknya di bagian mulut vagina memisahkan genitalia eksterna dan interna.
f.
Vestibulum
Vestibulum
merupakan rongga yang sebelah lateralnya dibatasi oleh kedua labia minora,
anterior oleh klitoris, dorsal oleh fourchet. Pada vestibulum terdapat
muara-muara dari vagina uretra dan terdapat juga 4 lubang kecil yaitu: 2 muara
dari kelenjar Bartholini yang terdapat disamping dan agak kebelakang dari
introitut vagina, 2 muara dari kelenjar skene disamping dan agak dorsal dari
uretra.
Organ Genetalia Interna
wanita
Organ genetalia interna
meliput :
a. Vagina
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus
dengan vulva dan merupakan tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis
epitelium bergaris khusus dan dialiri banyak pembuluh darah serta serabut saraf
secara melimpah. Panjang Vagina kurang lebih 10-12 cm dari vestibula
ke uterus, dan letaknya di antara kandung kemih dan rektum. Vagina mempunyai
fungsi yaitu : sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah
menstruasi, sebagai jalan lahir pada waktu partus.
b. Uterus
Uterus
merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan
terdiri dari 2 bagian : korpus uteri yang berbentuk segitiga dan servix uteri
yang berbentuk silindris. Bagian dari korpus uteri antara kedua pangkal tuba
disebut fundus uteri (dasar rahim).
Bentuk
dan ukuran uterus sangat berbada-bada tergantung dari usia, dan pernah
melahirkan anak atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, melebar
di daerah fundus dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas rongga rahim
brhubungan dengan saluran indung telur (tuba follopi) dan sebelah bawah dengan
saluran leher rahim (kanalis cervikalis). Hubungan antara kavum uteri dengan
kanalis cervikalis disebut ostium uteri internum, sedangkan muara kanalis
cervikalis kedalam vagina disebut ostium uteri eksternum. Dinding rahim terdiri
dari 3 lapisan : Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uteru
bagian luar, Myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling tebal,
Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri
yang membatasi kavum uteri.
c. Tuba Fallopi
Tuba Fallopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan kearah
lateral, mulia dari kornu uteri kanan kiri yang panjangnya kurang
lebih 12 cm dan diameternya 3-8 mm. Fungsi tuba yang utama adalah untk membawa
ovum yang dilapaskan ovarium ke kavum uteri.
Pada tuba ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian, sebagai berikut :
1.
Pars interstitialis (intramularis),
bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai pada ostium internum
tubae.
2.
Pars Ampullaris, bagian tuba
antara pars isthmixca dan infundibulum dan merupakan bagian tuba yang paling
lebar dan berbentuk huruf S.
3.
Pars Isthmica, bagian tuba sebelahkeluar
dari dinding uerus dan merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.
4.
Pars Infundibulum, bagian
yang berbentuk corong dan lubangnya menghadap ke rongga perut, Bagian ini
mempunyai fimbria yang berguna sebagai alat penangkap ovum.
d. Ovarium
Ovarium
terdapat di dalam rongga panggul di sebelah kanan maupun sebelah kiri dan
berbentuk seperti buah kenari. Ovarium berfungsi memproduksi sel telur, hormon
esterogen dan hormon progesteron.
Pengaruh Hormonal Wanita
Hormon yang berpengaruh
pada reproduksi wanita adalah hormon estrogen dan progesteron. Berikut ini
adalah efek fisiologis yang ditimbulkan oleh hormon-hormon tersbut.
- Efek
Fisiologis Estrogen
a.
Merangsang pertumbuhan
semua organ reproduksi, terutama lapisan mukosa dan lapisan otot tuba uterin,
uterus, dan vagina. Estrogen juga menstimulasi pertumbuhan duktus dan alveoli
kelenjar mamae
b.
Mempengaruhi konfigurasi
tubuh total melalui peningkatan pembentukan tulang dan peningkatan penumpukan
lemak.
c.
Menyebabkan produksi
sekresi serviks berair jernih yang cenderung memfasilitasi masuknya sperma ke
dalam uterus.
- Efek
Fisiologis Progesteron
- Merangsang pertumbuhan endometrium
uterus lebih lanjut untuk mempersiapkan terhadap implantasi ovum yang
sudah dibuahi
- Merangsang pertumbuhan dan diferensiasi
sel-sel alveolar kelenjar mamae menjadi sel-sel pensekresi susu.
- Meningkatkan viskositas mukus serviks
dan dengan demikian cenderung menghambat masuknya ke os serviks.
Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita
- Gangguan
menstruasi
Gangguan
menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan
amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia
17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Sedangkan amenore sekunder
adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang
yang tengah mengalami siklus menstruasi.
- Kanker
genitalia
Kanker
genitalia pada wanita dapat terjadi pada daerah vagina, serviks dan ovarium.
- Kanker
vagina
Kanker
vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi
yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan
kemoterapi dan bedah laser.
- Kanker
serviks
Kanker
serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, tuba uterina,
ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
- Kanker
ovarium
Kanker
ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul,
perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal.
Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
- Infeksi
vagina
Gejala awal
infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina
menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan
kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.
- Endometriosis
Endometriosis
adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat
tumbuh di sekitar ovarium, tuba uterina atau jauh di luar uterus, misalnya di
paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan
nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat
menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan
pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.