Beliau dilahirkan pada 27 Maret
1845 di
Lennep, Prusia. Beliau
peroleh gelar doktor tahun 1869 dari Universitas Zurich. Selama sembilan belas
tahun sesudah itu, Rontgen bekerja di berbagai
universitas, dan lambat laun memperoleh
reputasi seorang ilmuwan yang jempolan.
Tahun 1888 beliau dingkat jadi
mahaguru dibidang fisika
dan Direktur Lembaga Fisika Universitas Wurburg.
Tanggal 8 November 1895 Rontgen membuat percobaan dengan "sinar katoda."
Sinar katoda terdiri dari arus elektron.
Arus diproduksi dengan menggunakan voltase tinggi antara elektroda yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang
udaranya hampir dikosongkan seluruhnya. Sinar katoda sendiri tidak khusus
merembes dan sudah distop oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini Rontgen
sudah sepenuhnya menutup tabung sinar katoda dengan kertas hitam tebal,
sehingga biarpun sinar listrik dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa terlihat
dari tabung. Tetapi, tatkala Rontgen menyalakan arus listrik di dalam tabung
sinar katoda, beliau terperanjat melihat bahwa cahaya mulai memijar pada layar
yang terletak dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu. Beliau padamkan
tabung dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide) berhenti memijar.
Karena tabung sinar katoda sepenuhnya tertutup, Rontgen segera sadar bahwa
sesuatu bentuk rabeliausi yang tak kelihatan mesti datang dari tabung ketika
cahaya listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal yang misterius, beliau
sebut rabeliausi yang tampak itu "sinar X." Adapun "X"
merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu yang tidak diketahui.
Tergiur oleh penemuannya yang kebetulan itu, Rontgen menyisihkan
penyelidikan-penyelidikan lain dan pusatkan perhatian terhadap penelaahan
hal-ihwal yang terkandung dalam "sinar X." Sesudah beberapa minggu
kerja keras, beliau menemukan bukti-bukti lain seperti ini:
- Sinar X bisa membuat sinar berbagai benda kimia selain "barium platinocyanide."
- Sinar X dapat menerobos melalui pelbagai benda yang tak
tembus oleh cahaya biasa. Khusus Rontgen menemukan bahwa sinar X dapat menembus
langsung dagingnya tetapi berhenti pada tulangnya. Dengan jalan meletakkan
tangannya antara tabung sinar katoda dan layar yang bersinar, Rontgen dapat
melihat di layar bayangan dari tulang tangannya.
- Sinar X berjalan menurut garis lurus; tidak seperti partikel
bermuatan listrik, sinar X tidak terbelokkan oleh bidang magnet.
Bulan Desember 1895 Rontgen menulis kertas kerja pertamanya mengenai sinar X.
Laporannya dalam waktu singkat menggugah perhatian dan kegemparan. Dalam tempo
beberapa bulan, beratus ilmuwan melakukan penyelidikan sinar X, dan dalam tempo
setahun sekitar 1000 kertas kerja diterbitkan tentang masalah itu. Salah seorang ilmuwan yang penyelidikannya langsung
bersandar dari hasil penemuan Rontgen adalah Antoine Henri Becquerel. Orang
ini, meskipun maksud utamanya menyelidiki sinar X, justru menemukan fenomena
penting tentang radioaktivitas.
Secara umum, sinar X bekerja bilamana energi tinggi
elektron mengenai sasaran. Sinar X itu sendiri tidak mengandung elektron,
tetapi gelombang elektron magnetik. Oleh karena itu pada dasarnya beliau serupa
dengan rabeliausi yang dapat terlihat mata (yaitu gelombang cahaya), kecuali
panjang gelombang sinar X jauh lebih pendek.
Penggunaan sinar X yang paling dikenal tentu saja di bidang pengobatan dan diagnosa
gigi. Penggunaan lain adalah di bidang radioterapi, di mana sinar X digunakan
untuk menghancurkan tumor ganas atau mencegah pertumbuhannya.
Sinar X juga banyak digunakan di berbagai
keperluan industri. Misalnya, bisa digunakan buat ukur tebal sesuatu benda atau
mencari kerusakan yang tersembunyi. Sinar X juga bermanfaat di banyak bidang penyelidikan ilmiah, mulai dari biologi
hingga astronomi. Khususnya, sinar X menyuguhkan para ilmuwan sejumlah besar
informasi yang berkaitan dengan atom dan struktur molekul.
Rontgen tak punya anak, karena itu beliau dan istrinya mengangkat anak seorang
gadis. Tahun 1901 Rontgen menerima Habeliauh Nobel untuk bidang fisika, yang
untuk pertama kalinya diberikan untuk bidang itu. Beliau tutup usia pada usianya yang ke 77 10 Februari
1923
Munich,
Jerman 1923.